Senin, 21 Desember 2009

Banjir datang lagi...



Apa sebenarnya yang menyebabkan setiap musim hujan tiba banjirpun datang? Apa yang harus kita lakukan ?

Pengenalan banjir
Banjir merupakan bencana alam yang perlu mendapat perhatian, karena mengancam jiwa dan ekonomi masyarakat.
Banjir merupakan bencana alam yang ke tiga terbesar di dunia yang telah banyak menelan korban jiwa dan kerugian harta benda.
Sering kali banjir dianggap remeh, karenanya sebagai anggota masyarakat, kita wajib berperan serta untuk bersiap sedia menghadapi ancaman bahaya banjir dengan persiapan dini

Faktor penyebab banjir

Selain faktor curah hujan yang tinggi, sebenarnya banjir sering terjadi dikarenakan oleh tangan-tangan manusia juga. Saat ini, daerah resapan air sudah sangat sedikit diganti dengan gedung-gedung, bangunan-bangunan mewah dan pusat-pusat perbelanjaan. Penataan kota dan bangunan sudah tidak sebanding dengan daerah untuk resapan air. Faktor penyebab lainnya adalah banyaknya sampah yang dibuang sembarangan ke dalam saluran air (selokan) dan sungai yang menyebabkan selokan dan sungai menjadi dangkal sehingga aliran air terhambat dan menjadi tergenang. Penebangan pohon ilegal di hutan semakin membuat banjir bebas turun ke daerah yang lebih rendah.

Bagaimana banjir bisa terjadi ?

Banjir bisa terjadi karena beberapa sebab, diantaranya seperti berikut :

Banjir bisa terjadi karena tidak tertampungnya aliran air di sungai dan sistem drainase.
Banjir bisa disebabkan oleh tingginya jumlah curah air hujan.
Banjir bisa disebabkan karena berkurangnya kapasitas tampung sungai dan system drainase.
Banjir bisa disebabkan karena kurangnya daerah resapan air hujan.
Banjir bisa disebabkan oleh lokasinya yang lebih rendah dari permukaan sekitar
Bisa disebabkan oleh pasang naik air laut
Banjir cenderung terjadi di dataran rendah, muara dan berdekatan dengan laut
Cenderung terjadi di wilayah yang terlalu banyak bangunan sehingga kurang daerah resapan.
Banjir cenderung terjadi di wilayah yang curah hujannya banyak

Bahaya Banjir

Tidak seperti banjir di tahun 2002 yang cukup membuat Jakarta lumpuh, banjir kali ini menyebabkan hampir 60% kota Jakarta terendam. Belum lagi di daerah penyangga Jakarta seperti Bekasi dan Tangerang. Bencana alam kali ini menyebabkan lebih dari 20 orang meninggal dunia, ada yang karena sakit, terbawa arus banjir dan juga karena tersengat aliran listrik. Oleh karena itu, jika terjadi banjir di suatu daerah, perusahaan listrik negara (PLN) harus segera mematikan aliran listrik di daerah yang terkena banjir tersebut karena air dapat menghantarkan listrik.

Apa yang harus kita lakukan sebelum banjir ?

Dapatkan pengumuman resmi dari sumber yang dapat dipercaya tentang banjir di wilayah kita.
Pastikan kita memantau perkembangan banjir melalui radio FM/AM atau televisi kita, juga via RT/RW lingkungan kita.
Periksa lubang saluran pembuangan air, juga kloset kita.
Bersihkan dari segala penghalang dan pastikan saluran tertutup rapat supaya air banjir tidak melimpah masuk melalui lubang saluran air tersebut.
Pastikan bahwa kita tahu benar dimana POSKO banjir terdekat dari rumah kita.
Buat perencanaan dengan keluarga, kalau perlu latihan evakuasi keluarga, sebagai persiapan jika banjir benar-benar datang.
Sediakan Perlengkapan P3K dan alat-alat standard penyelamatan.
Pastikan seluruh anggota keluarga kita mengetahui langkah darurat jika banjir tiba

Apa yang dapat kita lakukan saat banjir akan tiba?

Dengar pengumuman dari radio.
Penuhi tong, bak mandi, ember dan segala wadah air lainnya dengan air bersih. Karena saat banjir, air mungkin menjadi kotor dan sulit mendapatkan air bersih.
Bawalah masuk perabot atau perkakas di luar rumah.
Letakkan dokumen penting di tempat yang aman atau masukkan pada wadah yang kedap/tahan air, agar tidak rusak.
Tutuplah dengan aman stop kontak listrik, jika perlu padamkan listrik dan saluran gas rumah kita.
Beritahu anggota keluarga kita dan bersiaplah untuk mengungsi.

Persiapkan perlengkapan standard penyelamatan banjir

Radio kecil dg baterei – utk mendapatkan informasi ttg banjir
Handphone dg baterei full – utk berkomunikasi
Pelampung renang – utk anak-anak & mereka yg tdk bisa berenang
Senter – alat penerang, tanda bahaya, dan minta pertolongan
Peluit - tanda bahaya, dan minta pertolongan
Obat-obatan sederhana (diare, masuk angin, flu, demam)
P3K – Pertolongan Pertama jika terjadi Kecelakaan
Air bersih dalam wadah yg mudah dibawa (bisa dg gula utk menambah energi)
Tali – menghidari dari tarikan arus

Apa yang harus kita lakukan jika banjir sudah terjadi ?

Mengungsilah ke tempat yang tinggi dan aman.
Hindari melalui kawasan banjir, arus yang deras dapat menghanyutkan diri kita.
Jangan berjalan-jalan/melihat-lihat/berenang-renang di kawasan banjir, baik dengan rakit maupun berjalan kaki, berbahaya!
Jangan sampai menyentuh kabel-kabel yang jatuh atau tiang listrik.
Awasilah anak-anak/balita, jangan biarkan mereka bermain-main di saluran air, sungai atau kawasan banjir dan arus deras lainnya.
Jangan minum dan memasak dengan air banjir.

Apa yang harus kita lakukan jika banjir sudah surut ?

Dengar pengumuman radio atau tunggu pengarahan dari POSKO dan/atau RT/RW, jangan kembali ke rumah sebelum diperbolehkan atau sebelum keadaan benar-benar aman.
Beri bantuan kepada anggota keluarga kita yang lemah (Orang tua, anak-anak, orang-orang sakit atau cacat).
Periksa rumah kita, lihat jika ada tanda-tanda retakan di dinding atau kerusakan-kerusakan lainnya, mungkin berbahaya.
Jangan memasuki rumah yang masih dibanjiri air, berhati-hatilah dengan berbagai bahaya-bahaya yang tersembunyi.

Apa yang harus kita lakukan saat memasuki rumah yang terkena banjir?

Gunakanlah sandal/sepatu/sepatu bot karet.
Periksa kerusakan dinding, lantai, pintu dan atap.
Periksa kemungkinan binatang atau serangga beracun dan berbahaya di dalam rumah (ular, kalajengking, kelabang dll).
Gunakan batang kayu (kering) untuk memindahkan berbagai kotoran/timbunan barang yang berserak dilantai rumah kita, untuk menghindari segala resiko seperti tersengat listrik atau digigit binatang beracun.
Perhatikan atap/enternit dan plaster dinding yang mungkin retak, rusak dan jatuh, agar tidak menimpa anggota keluarga.
Periksa pipa saluran gas yang mungkin pecah atau bocor.
Periksa kabel-kabel listrik yang terendam dalam air.
Periksa peralatan listrik yang tenggelam/terendam air.
Periksa bahan-bahan yang mudah terbakar yang mungkin mengalir masuk saat banjir (Minyak tanah, bensin, solar dan sebagainya).
Buang bahan-bahan makanan yang terendam atau terkena air banjir, termasuk makanan dalam kaleng.
Periksa kerusakan tangki sepiteng/WC kita, karena dapat mengakibatkan bahaya biologi/keracunan/diare.
Laporkan kerusakan-kerusakan pada POSKO dan/atau RT/RW terdekat

Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya banjir ?
Buanglah sampah pada tempatnya.
Bekerja bakti dalam waktu yang rutin, misalnya 1 bulan sekali untuk membersihkan selokan (got), kali maupun sungai di daerah sekitar kita.
Digalakkannya kembali Sistem Reboisasi, baik di hutan maupun daerah taman kota oleh pemerintah dan masyarakat.
Adanya penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya banjir dan hal-hal yang berkaitan dengan banjir.
Menghimbau pada pemerintah daerah maupun pusat agar tidak memberikan izin pembangunan gedung, perumahan, pusat perbelanjaan yang tidak memiliki daerah untuk resapan air.
Terkahir, banyak-banyaklah berdoa agar bencana tidak terus-terusan melanda negara Indonesia tercinta ini.

Sumber :
www.powerpr.co.id
Indonesian Young Enterpreneurship

Tidak ada komentar: